Kelas Menulis Jurnalistik NU Online 2020 Resmi Dimulai
Semarang, NU Online Jateng
Untuk mengasah kemampuan dan menjaring jurnalis-jurnalis muda, NU Online kembali mengadakan pelatihan jurnalistik. Agak berbeda dengan pelatihan sebelumnya, di tengah situasi pandemi Covid-19 tahun 2020 ini, pelatihan dilaksanakan secara daring. Pelatihan ini sekaligus diproyeksikan untuk memberikan keahlian dan kecakapan kepada kontributor NU Online di bidang kewartawanan.
Meski pelatihan dilaksanakan secara daring, namun tetap menghasilkan antusiasme tinggi, khususnya dari nahdliyin seluruh Indonesia, terbukti peserta berasal dari berbagai daerah seperti Lombok, Gowa, Poso, Pontianak, hingga Pekanbaru.
Sabtu (5/12) lalu, telah dilaksanakan pembukaan Kelas Menulis Jurnalistik NU Online 2020. Acara pembukaan diikuti oleh 98 peserta yang telah terseleksi dari sekitar 400 pendaftar, termasuk dari Provinsi Jawa Tengah yang berhasil meloloskan peserta terbanyak yaitu sejumlah 49 orang.
Dalam sambutannya Pemimpin Redaksi NU Online Ahmad Mukafi Niam menjelaskan pelatihan tahun ini merupakan pelatihan yang berbeda dengan pelatihan-pelatihan sebelumnya, karena tahun ini pelatihan dilakukan secara daring. Mukafi juga memberikan gambaran serta motivasi kepada para peserta tentang pelatihan jurnalistik kali ini.
“Dengan mengikuti pelatihan menulis, para peserta tentu akan dapat mengimplementasikan ilmu yang didapat pada pembelajaran maupun perkerjaan. Seperti contohnya peserta yang masih menjadi mahasiswa dapat menyalurkan kemampuan menulis ini dalam membuat karya tulis maupun skripsi,” ujarnya.
Redaktur Pelaksana NU Online, Mahbib Khoiron menerangkan, kelas menulis kali ini difokuskan untuk penyusunan berita. Dalam penulisan berita, lanjut Mahbib, para peserta pelatihan akan dibekali kemampuan untuk dapat menulis berita dengan berlandaskan sebuah fakta. "Kemampuan menyajikan fakta ini penting untuk diperhatikan seorang jurnalis," tutur Mahbib.
Sementara itu, salah satu peserta asal Semarang, Jawa Tengah Primalita Susilowati mengungkapkan harapannya dalam mengikuti pelatihan jurnalistik ini. “Saya termotivasi mengikuti pelatihan jurnalistik NU Online, karena media ini memberikan referensi-referensi agama yang lembut dan penuh toleransi bagi orang-orang awam yang baru belajar agama,” ujar Prima, yang juga mahasiswi Jurusan Kedokteran Gigi Universitas Diponegoro itu.
Pembukaan pelatihan diakhiri dengan pemberian tugas pertama bagi para calon jurnalis-jurnalis muda untuk membuat sebuah berita. Mereka dibagi ke dalam beberapa kelompok dan dibimbing oleh seorang pendamping kelompok.
Kontributor: Rizky, Iqbal
Editor: Ajie Najmuddin
