• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Jumat, 3 Mei 2024

Regional

Kebijakan untuk Publik Belum Berpihak pada Petani

Kebijakan untuk Publik Belum Berpihak pada Petani
Workshop Pertanian Organik yang diselenggarakan Lembaga Pengembangan Pertanian Nahdlatul Ulama (LPPNU) PWNU Jateng. (Foto: Dok)
Workshop Pertanian Organik yang diselenggarakan Lembaga Pengembangan Pertanian Nahdlatul Ulama (LPPNU) PWNU Jateng. (Foto: Dok)

Semarang, NU Online Jateng
Pembangunan yang dilakukan memang dapat berdampak positif, juga dapat berdampak negatif. Tetapi akan menjadi negatif jika terjadi eksploitasi alam yang berlebihan yang mengakibatkan terjadinya kerusakan lingkungan.


Hal itu disampaikan Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jateng HM Muzamil dalam acara pembukaan workshop Pertanian Organik yang diselenggarakan Lembaga Pengembangan Pertanian Nahdlatul Ulama (LPPNU) PWNU Jateng di Kantor Jl Dr Cipto 180 Semarang, Rabu (3/2).

 

Menurut Muzamil, karena pembangunan infrastruktur lahan pertanian jadi menyempit, dan kemampuan ekonomi petani menurun, sehingga banyak putra-putri petani yang beralih profesi dan pindah di daerah perkotaan.

 

"Selain itu dampak sosialnya tradisi gotong royong melemah. Dan dari sisi politik, kebijakan pertanian belum berpihak kepada petani dan buruh tani," ujarnya.

 

Dalam pengarahan acara tersebut, Rais PWNU Jateng KH Ubaidillah Shodaqoh menyampaikan, pihaknya dipesan para kiai sepuh supaya pertanian menjadi prioritas program kerja pengurus NU.

 

"Ibnu Shina menulis kutabul falakhah. Buku ini pertama kali diterjemahkan ke dalam bahasa Perancis. Isinya antara lain menguraikan tanaman-tanaman yang cocok pada tanah di daerah tertentu," ujarnya.

 

Karena itu, pertanian tidak dapat dipisahkan dari tanah, air, dan jenis tanaman itu sendiri. "Bagaimana memanfaatkan kekayaan alam ini untuk kemanfaatan bagi penduduk seluruhnya," katanya.

 

Menurutnya, Syekh Ibnul Arobi pernah menulis, tanah termasuk makhluk hidup selalu bertasbih dan taat kepada Allah Taala. "Jadi kita harus menghormati alam semesta ini sebagaimana kita menghormati dan menyayangi keluarga kita," ujarnya.

 

Namun yang terjadi justru banyak eksploitasi sumber daya alam, sehingga terjadi kerusakan di darat dan laut akibat ulah manusia. "Idealnya, mengolah tanah ya seperti memperlakukan istri dan anak sendiri," pungkasnya.

 

Kegiatan Workshop Pertanian Organik tersebut dihadiri oleh para pegiat pertanian utusan LPPNU PCNU, dengan nara sumber dari LPPNU PWNU Jateng, Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama (LKNU) PWNU Jateng, dan Koperasi Jagat Kasih Kamulyan.

 

Kontributor: Atsnal
Editor: Hasan Fauzy


Regional Terbaru