Tegal, NU Online Jateng
Salah satu tradisi yang lazim dilakukan saat Idul Fitri adalah ziarah kubur ke makam keluarga. Usai salat Idul fitri, umat muslim biasanya mendatangi makam umum di mana keluarga mereka disemayamkan.
Seperti di makam Dukuh Sampe Desa Sitail, Kecamatan Jatinegara, Kabupaten Tegal. Sejumlah Nahdliyin tampak tengah memanjatkan doa di depan makam keluarganya masing-masing. Salah seorang peziarah, Mustopa mengaku setiap tahun selalu memanfaatkan momen Idul Fitri untuk berziarah ke makam salah satu keluarganya.
"Iya ada Ibu kami dan keluarga yang lain seperti nenek, kakek, dan yang lainya yang dimakamkan di sini, kami datang bersama ayah, adik paman sekeluarga lengkap," kata Mustopa, Kamis (13/5).
Baginya, ziarah sudah menjadi tradisi di hari raya Idul Fitri secara turun temurun. Bersama keluarga ziarah ke makam ibu dan nenek yang sudah meninggal dunia.
Senada dengan Mustopa, Subur warga Kalimanggis Sitail juga mengungkapkan hal yang sama. Dia bersama keluarga melakukan ziarah. Kebiasaan berziarah menurutnya hal yang sangat baik dan akan kami pertahankan karena sudah menjadi adat di desa kami.
"Ziarah untuk mengirimkan doa kepada orang yang dicintai yang sudah meninggal sambil mengingat kematian dan mendekatkan diri kepada sang Pencipta," katanya.
Disampaikan bahwa ziarah sudah menjadi kegiatan rutin atau sudah menjadi adat yang selalu kami lakukan setiap tahun, biasanya sebelum hari lebaran juga, warga datang membersihkan kuburan sudah menjadi tradisi bagi warga Sitail untuk melakukan ziarah kubur usai melaksanakan salat id.
"Hari pertama lebaran ini juga biasanya dimanfaatkan untuk silaturahim dengan sanak saudara terlebih dahulu," pungkasnya.
Kontributor: Tahmid
Editor: M Ngisom Al-Barony
