M Ngisom Al-Barony
Penulis
Pekalongan, NU Online Jateng
Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Pekalongan H Muhtarom menyampaiapkan pesan kepada jajaran Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor agar memahami Nahdlatul Ulama (NU) secara utuh. Sebab jika memahami secara sepotong-sepotong, maka Ansor dan badan otonom NU sulit berkhidmah secara jamaah.
"Saya perlu menegaskan ini supaya kader Ansor bisa memahami NU sebagai manhaj (konstruksi berfikir) paham keagamaan ala ahlussunnah wal jamaah (Aswaja). Oleh karena itu harus dipahami bahwa apa yang dibawa dan diperjuangkan oleh NU adalah Islam yang diajarkan oleh Rasulullah SAW," ujarnya.
Hal itu disampaikan saat menghadiri pelantikan PC GP Ansor Kota Pekalongan bersama Pimpinan Anak Cabang (PAC) GP Ansor Pekalongan Timur dan Selatan di Gedung Aswaja Jalan Sriwijaya 2, Ahad (11/4) malam.
Dikatakan, untuk memperjuangkan, mempertahankan, dan mengamalkan dibutuhkan 'nidzam' atau dalam hal ini NU butuh wadah yang namanya organisasi yang berfungsi untuk memerkuat paham dan ajaran aswaja an-nahdliyah.
"Untuk merealisasikannya butuh banyak infrastruktur dan instrumen. Maka ketika dibadanhukumkan pada waktu itu diperlukan sayap-sayap organiasi, maka lahirlah Ansor Nahdlatul Oelama (ANO) kemudian menyusul Muslimat, Fatayat, IPNU, dan IPPNU," terangnya.
Menurutnya, antara manhaj dan nidzam tidak bisa dipisahkan, karena jika ber-NU cukup dengan mengamalkan aswaja tau ber-NU cukup dengan berorganisasi, maka ormas NU tidak beda dengan ormas lainnya.
"Maka melihat NU harus dari dua perspektif yakni sebagai nidzam dan manhaj," tegasnya.
Disampaikan, karena tantangan NU dan badan otonomnya ke depan sangat luar biasa, maka Ansor dan badan otonom lainnya harus ber-NU secara utuh agar bisa memberikan jawaban kepada masyarakat khususnya warga NU.
"Untuk itu saya berharap kepada kader-kader Ansor bisa satu barisan dan satu pemahaman dalam rangka khidmah jamiyah maupun jamaah," ungkapnya.
Ketua PC GP Ansor Kota Pekalongan M Nur Sholeh meminta kepada jajaran pengurus yang baru dilantik untuk menjalankan amanat sebagai pengurus dengan sepenuh hati. Oleh karena itu dalam tubuh Ansor ada Banser dan Rijalul Ansor harus tetap dalam satu komando.
"Segala kebijakan dan keputusan harus merujuk atau sepengetahuan pimpinan tertinggi di tubuh Ansor baik di tingkat cabang, Anak Cabang, maupun ranting," tegasnya.
Kegiatan pelantikan dihadiri jajaran PP GP Ansor H Mujibur Rahman dan Caswiyono Rusdi. Dari PW GP Ansor Jateng diwakili Abdul Hamid dan dan dari PCNU Kota Pekalongan H Muhtarom dan tamu undangan Habib Husen bin Luthfi bin Yahya.
Penulis: M Ngisom Al-Barony
Editor: Samsul Huda
Terpopuler
1
Insentif Guru Agama Tahun Depan di Jateng Bakal Naik jadi Rp300 M
2
Pesantren Raudlatul Muhibbin Surakarta Hidupkan Kajian Kitab Tasawuf Klasik
3
Wagub Jateng Minta Sudewo tetap ke Kantor agar Pemerintahan tetap Berjalan
4
Masih Dibuka Pendaftaran 10 Program Pelatihan di Spesial Merdeka Pintar dari Kemenag RI
5
Hindari Kekerasan, Pesantren Harus Ciptakan Lingkungan Ramah Anak
6
MWCNU Kutoarjo Purworejo Gelar Lailatul Ijtima’ dan Lantik Tiga Pengurus Ranting NU
Terkini
Lihat Semua