Keislaman

Dihapus Dosanya Setahun Lewat, Berikut Niat Puasa Asyura Besok

Selasa, 16 Juli 2024 | 11:00 WIB

Dihapus Dosanya Setahun Lewat, Berikut Niat Puasa Asyura Besok

Ilustrasi hari Asyura, hari kesepuluh bulan Muharram.

Semarang, NU Online Jateng

Muharram 1446 H sudah memasuki hari kesembilan. Bulan ini merupakan waktu yang sangat istimewa mengingat masuk dalam salah satu di antara empat bulan mulia (al-asyhur al-hurum). Terlebih esok adalah hari kesepuluh, sebuah hari mulia yang dikenal dengan istilah Asyura. Di hari tersebut, umat Islam dianjurkan Rasulullah saw untuk menjalankan ibadah puasa.


Berdasarkan pengumuman Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LF PBNU) nomor 046/LF–PBNU/VII/2024 tentang awal Muharram 1446 H, maka hari Asyura di tahun ini akan jatuh pada Rabu (17/7/2024).


Adapun niat puasa Asyura secara lengkap adalah sebagai berikut.


   نَوَيْتُ صَوْمَ عَاشُورَاءَ لِلّٰهِ تَعَالَى


Nawaitu shauma Âsyûrâ-a lilâhi ta’âlâ. 


Artinya, “Saya niat puasa Asyura karena Allah ta’âlâ.”


Niat tersebut sebagaimana dikutip dari artikel Ustadz Ahmad Muntaha di NU Online berjudul Panduan Puasa Muharram: Tata Cara, Hukum, dan Keutamaannya pada Selasa (16/7/2024).

 


Niat ini dianjurkan untuk dilakukan pada malam hari saat esoknya berpuasa, tepatnya pada waktu selepas Maghrib hingga menjelang fajar tiba. Bagi yang tak sempat niat pada malam hari, masih diperbolehkan berpuasa dengan membaca niat yang sama sampai menjelang waktu Dzuhur tiba. Hal ini dengan syarat, selepas fajar sampai membaca niat belum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa, seperti minum, makan, atau lainnya.


Orang yang menjalankan ibadah puasa Asyura ini paling tidak diganjar empat kebaikan. Pertama, menjadi puasa yang paling utama, sebagaimana hadits riwayat Imam Muslim. Kedua, termasuk dalam keutamaan berpuasa dalam bulan-bulan mulia atau al-asyhurul hurum. Ketiga, puasa sehari dalam bulan Muharrram pahalanya sama dengan puasa 30 hari.
 

Tidak hanya itu, puasa Asyura pada tanggal 10 Muharram secara khusus bakal menjadi pelebur dosa setahun yang telah lewat bagi siapa pun yang melaksanakannya.


Umat Islam juga dianjurkan untuk melaksanakan puasa di salah satu dari dua hari yang mengiringi Asyura, yakni puasa Tasu’a pada 9 Muharram dan puasa pada tanggal 11 Muharram. Puasa di salah satu dari dua hari itu menjadi pelengkap puasa Asyura pada 10 Muharram guna membedakan umat Islam dengan umat Yahudi yang sama-sama berpuasa di hari Asyura.