Warta

Masuk Proyek Prioritas Nasional, Giant Sea Wall Semarang–Demak Diusulkan Bertambah 10 KM

Jumat, 13 Juni 2025 | 16:30 WIB

Masuk Proyek Prioritas Nasional, Giant Sea Wall Semarang–Demak Diusulkan Bertambah 10 KM

Wagub Jateng H Taj Yasin Maimoen meninjau peta rencana Giant Sea Wall Semarang Demak bersama tim Kementerian PUPR.

Jakarta, NU Online Jateng 

Pemerintah Pusat memberikan perhatian serius terhadap penanganan banjir rob di wilayah pesisir utara Jawa Tengah, khususnya Kabupaten Demak dan Kota Semarang. Hal ini mengemuka dalam rapat antara Wakil Gubernur Jawa Tengah, H Taj Yasin Maimoen, dengan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Dody Hanggoro, Kamis (12/6/2025) di Jakarta.

 

Dalam rapat yang juga dihadiri perwakilan masyarakat dan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Demak itu, dibahas berbagai langkah strategis untuk penanganan rob yang kian meluas. 

 

Salah satu poin penting adalah usulan penambahan panjang tanggul laut raksasa (giant sea wall) sepanjang 10 kilometer yang membentang dari sisi timur Tol Semarang–Demak. Usulan ini diperkirakan memerlukan anggaran sebesar Rp1,7 triliun.

 

“Kita sampaikan aspirasi masyarakat yang meminta agar giant sea wall diperpanjang. Ini untuk melindungi wilayah yang terdampak rob seperti Kecamatan Sayung, Karangtengah, Bonang, hingga Wedung. Total ada 22 desa,” jelas Gus Yasin, sapaan akrab Wakil Gubernur.

 

Penambahan giant sea wall ini selaras dengan arahan Presiden RI Prabowo Subianto yang menetapkan pembangunan tanggul laut raksasa di sepanjang Pantai Utara Jawa sebagai program nasional. Proyek ini akan menjangkau wilayah rawan rob mulai dari Banten hingga Jawa Timur.

 

Sementara untuk penanganan jangka pendek, normalisasi Sungai Dombo di wilayah Sayung telah dimulai. Alat berat dan pompa tambahan dari Dinas PU serta Pusdataru Jateng sudah diterjunkan. Bahkan, Kementerian PUPR menjanjikan tambahan lima unit pompa berkekuatan besar yang sebelumnya digunakan dalam penanggulangan banjir di perbatasan Demak–Kudus tahun 2023-2024.

 

“Insyaallah, dengan tambahan pompa ini, genangan rob bisa surut dalam dua sampai tiga hari. Kami juga sudah koordinasi dengan Wakil Bupati Demak terkait titik-titik penempatan pompa,” terang Gus Yasin.

 

Tak hanya itu, Kementerian PUPR juga akan menambah tujuh unit ekskavator untuk mempercepat normalisasi sungai di Demak. Menurutnya, hasil pengerukan sedimentasi sungai akan disalurkan kepada warga secara cuma-cuma, guna menguruk rumah atau fasilitas umum yang terendam rob.

 

“Itu bentuk ikhtiar nyata dari pemerintah. Tidak hanya menyelamatkan wilayah dari rob, tapi juga membantu pemulihan kondisi masyarakat. Semua ini tidak dipungut biaya,” tegasnya.

 

Di tengah upaya teknis tersebut, masyarakat Kabupaten Demak juga menggelar ikhtiar batin melalui istighosah kubro pada Ahad, 15 Juni 2025 mendatang. Kegiatan ini menjadi wujud harapan agar Allah SWT segera mengangkat bencana rob dari wilayah mereka.

 

“Insyaallah ikhtiar lahir kita melalui pembangunan fisik didampingi dengan ikhtiar batin melalui istighosah. Mudah-mudahan Allah berkenan mengangkat musibah ini,” ungkap Gus Yasin.

 

Sementara itu, Kepala Dinas PU Bina Marga dan Cipta Karya Jateng, Hanung Triyono menyebut bahwa tahun ini Presiden akan membentuk Badan Otorita Penanganan Tanggul Laut Pantai Jawa yang memprioritaskan wilayah Jakarta dan Semarang. Ia menambahkan, BBWS Pemali-Juwana juga akan menyalurkan 12 unit pompa berkapasitas 500 liter per detik untuk memperkuat penanganan rob.

 

Ketua Tanfidziyah PCNU Demak, KH Muhammad Aminudin, mengapresiasi langkah cepat pemerintah. Menurutnya, apa yang menjadi jeritan warga selama ini mulai mendapat tanggapan serius dari pusat.

 

“Alhamdulillah kini mulai tampak titik terang. Kami berharap istighosah nanti juga bisa dihadiri perwakilan kementerian bahkan dari istana, agar kehadiran mereka menjadi pengobat kekhawatiran warga yang sudah lama terdampak rob,” harapnya.


Terkait