Sebagaimana yang telah diuraikan bahwa qadla dan qadar Allah itu benar adanya, oleh karenanya kita harus mengimani bahwa kehendak Allah itu meliputi segala sesuatu baik yang terjadi maupun yang tidak terjadi, yang tersembunyi atau yang nyata di hadapan mata, yang kecil maupun yang besar.
Ada dua jenis takdir Allah, yaitu takdir mubram yang terjadi pada manusia dan tidak dapat diikhtiari, misalnya ajal. Siapapun tidak akan dapat menyegerakan atau menunda kematian. Yang kedua adalah takdir mu'allaq, yaitu takdir yang ada hubungannya dengan ikhtiar manusia, misalnya seseorang ingin menjadi pandai maka ia harus belajar.
Takdir Allah tidak ada yang tahu dan baru diketahui setelah takdir itu terjadi. Berusahalah untuk mencapai yang terbaik dan berikhtiarlah untuk merubah dari yang mu'allaq untuk mencapai yang dicitakan.
Allah berfirman dalam Al-Qur'an Surat Ar-Ra'd Ayat 11 :
لَهٗ مُعَقِّبٰتٌ مِّنۡۢ بَيۡنِ يَدَيۡهِ وَمِنۡ خَلۡفِهٖ يَحۡفَظُوۡنَهٗ مِنۡ اَمۡرِ اللّٰهِؕ اِنَّ اللّٰهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوۡمٍ حَتّٰى يُغَيِّرُوۡا مَا بِاَنۡفُسِهِمۡؕ وَاِذَاۤ اَرَادَ اللّٰهُ بِقَوۡمٍ سُوۡۤءًا فَلَا مَرَدَّ لَهٗۚ وَمَا لَهُمۡ مِّنۡ دُوۡنِهٖ مِنۡ وَّالٍ
Artinya :
Baginya (manusia) ada malaikat-malaikat yang selalu menjaganya bergiliran, dari depan dan belakangnya. Mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya dan tidak ada pelindung bagi mereka selain Dia. (QS Ar-Ra'd : 11)
KH Ahmad Niam Syukri Masruri, Ketua Lembaga Kajian Informasi dan Dakwah (Elkid), Ketua PW GP Ansor Jateng 1995, dan Sekretaris RMINU Jateng