Sekitar jam sembilan pagi ada keluarga orang kaya yang menemui tukang gali kubur untuk mencarikan tempat pemakaman saudaranya. "Pak tolong carikan tempat yang baik buat saudara saya, dia adalah pejabat kaya raya yang terpandang di lingkungannya, maka dia pun harus terhormat di pemakaman ini," pintanya.
Dengan santai si penggali kubur ini menjawab, "Mengapa harus dicarikan tempat yang baik?, apakah keluarganya ada yang mau menemani dalam kuburnya?, sudah berpuluh tahun saya menjadi tukang gali kubur, tapi saya belum pernah melihat ada keluarga mayat yang sudi menemani di kuburnya, buat apa mencari kubur seperti membeli kapling untuk perumahan?”.
Masyaallah, setiap ada prosesi pemakaman, terlihat para sanak famili mengantarkan sampai ke pekuburan, harta yang dimiliki juga mengantarnya menuju ke pusaran, begitu juga amal ibadahnya. Tapi sayang selepas pemakaman, semuanya akan kembali ke rumahnya kecuali amal ibadah yang setia menemani.
Hadits nabi :
Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu berkata; bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
يَتْبَعُ الْمَيِّتَ ثَلاَثَةٌ ، فَيَرْجِعُ اثْنَانِ وَيَبْقَى مَعَهُ وَاحِدٌ ، يَتْبَعُهُ أَهْلُهُ وَمَالُهُ وَعَمَلُهُ ، فَيَرْجِعُ أَهْلُهُ وَمَالُهُ ، وَيَبْقَى عَمَلُهُ
Artinya :
Yang mengikuti mayit sampai ke kubur ada tiga, dua akan kembali dan satu tetap bersamanya di kubur. Yang mengikutinya adalah keluarga, harta dan amalnya. Yang kembali adalah keluarga dan hartanya. Sedangkan yang tetap bersamanya di kubur adalah amalnya. (HR Bukhari dan Muslim)
KH Ahmad Niam Syukri Masruri, Pengasuh Majelis Ta'lim Mar'ah Najihah Muslimat NU Kabupaten Grobogan