Kaumnya Nabi saleh yang sering dipanggil dengan kaum Samud tergolong kaum yang hidup serba berlimpah kekayaan dan bertabur kenikmatan.
Aliran sungainya yang bisa mengairi sawah dan memjadikannya subur, keahliannya memahat gunung lalu dijadikan perumahan yang indah dan nyaman, kemampuannya menggali tanah untuk mendapatkan barang tambang yang berupa emas dan logam mulia telah mengantarkan negeri mereka dalam kemakmuran, sehingga tidak ayal mereka sering mengatakan inilah surga yang dijanjikan oleh Allah.
Baca Juga
Ketika Hari Tasyrik telah Berakhir
Namun kesombongan dan keangkuhan serta sikapnya yang selalu mengabaikan seruan Nabi Saleh telah membuatnya lalai dan membutakan mata hatinya. Sehingga mereka tidak pernah berpikir tentang kehidupan setelah kematiannya untuk mempertanggungjawabkan apa yang telah mereka kerjakan.
Mereka bersikukuh dan bersakwasangka bahwa mereka akan dibiarkan hidup kekal dan aman di negerinya. Sungguh! negerinya yang bagaikan surga dunia telah membutakan mata hatinya.
Allah berfirman dalam Al-Qur'an Surat Asy-Syu'ara Ayat 146 :
اَتُتۡرَكُوۡنَ فِىۡ مَا هٰهُنَاۤ اٰمِنِيۡنَۙ
Artinya:
Apakah kamu (mengira) akan dibiarkan tinggal di sini (di negeri kamu ini) dengan aman. (QS Asy-Syu'ara : 146)
Penulis: H Ahmad Niam Syukri Masruri