Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra

Regional

Rais PWNU Jateng Optimis LAZISNU Kudus Capai Target Rp10 Miliar 

Rais PWNU jateng KH Ubaidullah Shodaqoh (kiri) di acara Rakorcab LAZISNU Kudus (Foto: NU Online Jateng/Farid)

Kudus, NU Online Jateng
Rais Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah KH Ubaidullah Shodaqoh menyebut Kabupaten Kudus merupakan salah satu daerah dengan kondisi ekonomi di atas rata-rata daerah lain. Dengan begitu tentu saja bisa tercapai kalau hanya Rp10 Miliar, tinggal menghitung potensinya saja. 


"Kendati begitu, gerakan di Lembaga Amil Zakat Infaq dan Sedekah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) harus diniati sepenuhnya untuk pelayanan umat. Jangan sampai ada niat lain yang menyertai meski ada target-target yang besar," tegasnya. 


Demikian itu disampaikan dalam Raapat Koordinasi Cabang (Rakorcab) LAZISNU Kudus di Aula Pesantren Yanbu'ul Qur'an, Kajeksan, Kota Kudus, Sabtu (29/1 malam.


Menurutnya, Kudus termasuk kabupaten dengan kondisi sosial ekonomi cukup baik dibandingkan kabupaten lain di Jawa Tengah. Berdasarkan data riset Lakpesdam NU Jateng, rata-rata penghasilan warga Kudus mencapai Rp1.5 juta.


"Cilacap saja yang rata-rata dibawah Rp1 juta, bisa menghimpun Rp1 Miliar sebulan. Melihat itu, tentu Kudus harus lebih optimis target itu bisa terpenuhi," terangnya.


Memasuki abad kedua Nahdlatul Ulama nanti lanjutnya, gerakan Nahdliyin harus tetap satu frekuensi dengan para kiai dan ulama pendiri. Misi utama untuk merawat ajaran Aswaja harus tetap menjadi yang utama.


"Belajar dari pengalaman teman-teman Muhammadiyah, mereka sukses dengan mudah mengelola dana untuk membangun rumah sakit dan perguruan tinggi. Tetapi saat ini ada keresahan dalam diri pengurusnya karena banyak kader mereka yang justru tergelincir ikut paham Wahabi dan sejenisnya," papar KH Ubaid.





Rais Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kudus KHM Ulil Albab Arwani meminta kepada segenap pengurus ranting dan MWCNU agar memantapkan keyakinan. Utamanya keyakinan terhadap isi dan kandungan Al-Qur'an yang menyangkut perjuangan.


Dirinya memberi contoh penjelasan dari QS Al-Baqarah : 245 yang artinya “Barangsiapa meminjami Allah dengan pinjaman yang baik maka Allah melipatgandakan ganti kepadanya dengan banyak. Allah menahan dan melapangkan (rezeki) dan kepada-Nyalah kamu dikembalikan”. 


“Di situ, Allah memakai istilah pinjam padahal Allah itu Maha Kaya Raya, ini agar kita yakin kalau harta itu pasti kembali. Apalagi yang meminjam Allah, sudah pasti kembali dengan berlipatganda. Kita harus yakin karena itu firman Allah,” terangnya.


Di antara tanda keyakinan dari ayat tersebut kata Gus Bab panggilan akrabnya, yakni memiliki semangat dalam berinfaq dan sedekah. Termasuk pula semangat dalam membantu pengelolaan infaq dan sedekah. Para pengurus NU, baik syuriyah maupun tanfidziyah di ranting dan MWC harus mantap dan yakin untuk membantu umat melalui LAZISNU.


“Sebab ada janji Allah itu tadi, kita harus yakin dan semangat. Niat jihad menegakkan agamanya Allah Taala,” imbuh Gus Bab.


Kontributor: M Farid
Editor: M Ngisom Al-Barony

Muhammad Farid
Editor: M Ngisom Al-Barony

Artikel Terkait