Batang, NU Online Jateng

Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Batang melalui Lembaga Kemaslahatan Keluarga (LKK NU) menyelenggarakan Training of Trainer (ToT) bagi kader penggerak keluarga maslahat. Kegiatan yang berlangsung di Gedung Balai Latihan Kerja Komunitas (BLKK) Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) Banyuputih ini diikuti oleh 45 peserta dari masing-masing MWC NU se-Kabupaten Batang, Rabu (29/1/2025).

Ketua Tanfidziyah PCNU Batang, Ahmad Munir Malik, menjelaskan bahwa program ToT ini bertujuan untuk membekali kader dalam memberikan pemahaman kepada warga NU terkait parenting serta menghadapi dampak negatif perkembangan teknologi informasi. Setelah pelatihan, para kader akan diberdayakan untuk menyampaikan materi parenting dalam pertemuan selapanan rutin.

"Program ini pada intinya adalah mengambil peran dalam pembentengan kepada warga NU untuk menghadapi dampak negatif pesatnya perkembangan teknologi informasi. Pasca training, para kader inilah yang nantinya akan diberdayakan untuk memberikan pemahaman kepada warga NU untuk memberikan materi parenting melalui pertemuan selapanan rutin," jelasnya.

Ia menambahkan bahwa pertemuan selapanan yang selama ini telah berjalan di tingkat ranting, khususnya di badan otonom (Banom) NU, akan dimanfaatkan sebagai wadah penyampaian materi parenting oleh kader penggerak keluarga maslahat yang telah mengikuti pelatihan.

"Kita akan memanfaatkan pertemuan selapanan yang sudah berjalan di tingkat ranting sehingga ada kegiatan yang bermanfaat dan tidak hanya seremonial kumpul-kumpul saja," ujarnya.

Sementara itu, Ketua LKK PCNU Batang, Ahmad Nafis, menyampaikan bahwa kegiatan ini dapat terselenggara berkat dukungan penuh dari PCNU Batang. Dalam pelatihan ini, peserta dibekali berbagai materi penting, di antaranya konsep keluarga maslahat, bullying, kenakalan remaja, serta pencegahan praktik pelukaan dan pemotongan genitalia perempuan.

"Alhamdulillah, kegiatan ini bisa terselenggara dan mendapat dukungan dari PCNU Batang. Para peserta akan dibekali materi tentang keluarga maslahat, bullying, kenakalan remaja, serta pencegahan praktik pelukaan dan pemotongan genitalia perempuan. Kemudian, dilanjut dengan diskusi kelompok dan presentasi dari masing-masing kelompok. Di akhir acara, para peserta diminta untuk menyusun Rencana Tindak Lanjut (RTL) sesuai dengan kelompok delegasi kecamatan," pungkasnya.