Regional

LKNU Cilacap Bentuk Kader Kesehatan Pesantren untuk Cegah Penyakit Menular

Rabu, 13 Agustus 2025 | 12:00 WIB

LKNU Cilacap Bentuk Kader Kesehatan Pesantren untuk Cegah Penyakit Menular

Pembinaan kader kesehatan pesantren, Selasa (12/8/2025), di Kampus Universitas Nahdlatul Ulama Al Ghazali (UNUGHA) Cilacap.

Cilacap, NU Online Jateng

Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama (LKNU) Kabupaten Cilacap bekerja sama dengan Puskesmas Kesugihan menggelar pembinaan kader kesehatan pesantren, Selasa (12/8/2025), di Kampus Universitas Nahdlatul Ulama Al Ghazali (UNUGHA) Cilacap.


Ketua LKNU Cilacap, H Hudaefah, menegaskan pentingnya menjaga kesehatan santri.


“Santri harus sehat, karena mereka adalah potensi besar bangsa Indonesia yang akhlaknya terjaga. Jika aset ini kita jaga, maka tujuan melahirkan generasi sehat baik jasmani maupun rohani akan tercapai,” ujarnya.


Sejumlah pesantren di Cilacap telah memiliki Pos Kesehatan Pesantren (Poskestren) yang dibentuk puskesmas setempat. Ke depan, LKNU Cilacap berkomitmen bersinergi lebih erat untuk membentuk Poskestren di lebih banyak pesantren.


“Kami ingin memastikan santri memiliki wawasan kesehatan yang cukup, sehingga bisa menjadi pelopor hidup sehat di lingkungan pesantren,” tambahnya.


Petugas Puskesmas Kesugihan, Erna Hidayati Ningrum, menegaskan bahwa kader kesehatan pesantren berperan sebagai agent of change dalam membangun budaya hidup sehat. Salah satu fokusnya adalah skrining kesehatan massal, misalnya saat harlah pondok.


“Bila ada santri yang terdeteksi TBC, harus segera dirujuk ke puskesmas, diawasi pengobatannya, dan diberikan lingkungan yang nyaman tanpa diskriminasi,” jelasnya.


Ia juga mengingatkan pentingnya kepedulian antar-santri agar penularan penyakit bisa dicegah. Santri yang sakit diimbau untuk berobat, minum obat sesuai anjuran, dan memakai masker, sedangkan santri yang sehat diminta menghindari stigma negatif.


Materi juga mencakup pencegahan penyakit kulit seperti scabies atau gudig. Pemateri Tusniyati SKep Ners, dengan humor khas pesantren, menyebut istilah “gudigen berjamaah” untuk mengingatkan pentingnya menjaga kebersihan agar santri fokus belajar tanpa gangguan rasa gatal.


Dengan pembinaan ini, setiap kader kesehatan diharapkan mampu mengedukasi warga pesantren tentang pencegahan penyakit menular dan menciptakan lingkungan belajar yang sehat.


“Siapa lagi kalau bukan kita yang memastikan pesantren kita sehat,” pungkas Tusniyati.


Kegiatan ini diikuti puluhan santri dari berbagai pesantren di wilayah Kabupaten Cilacap yang dipersiapkan menjadi kader kesehatan di lingkungan masing-masing. Mereka dibekali pengetahuan untuk mempromosikan perilaku hidup bersih dan sehat, melakukan deteksi dini, serta membantu penanganan penyakit menular seperti tuberkulosis (TBC) dan penyakit kulit.