Ketua PAC HIMASAL Wanasari Ajak Masyarakat Mondokkan Anak di Pesantren
Ahad, 30 Maret 2025 | 11:00 WIB

Tarawih Keliling sekaligus silaturahmi selama bulan Ramadhan di Masjid Jami Baiturrahman, Dukuh Sigedeg, Desa Tanjungsari, Kecamatan Wanasari, Kabupaten Brebes pada Jumat (28/01/2025).
Brebes, NU Online Jateng
Pimpinan Anak Cabang (PAC) Himpunan Alumni Santri Lirboyo (HIMASAL) Wanasari menggelar kegiatan Tarawih Keliling sekaligus silaturahmi selama bulan Ramadhan. Kegiatan yang berlangsung sejak pertengahan Ramadhan 1446 H ini ditutup di Masjid Jami Baiturrahman, Dukuh Sigedeg, Desa Tanjungsari, Kecamatan Wanasari, Kabupaten Brebes pada Jumat (28/01/2025).
Ketua PAC HIMASAL Wanasari, Akhmad Sururi, menyampaikan apresiasi kepada pengurus Masjid Jami Baiturrahman yang telah menyediakan tempat untuk pelaksanaan Tarawih Keliling. Ia juga berterima kasih kepada Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) Wanasari yang turut menyukseskan kegiatan selama Ramadhan.
“Tarawih Keliling ini menjadi bagian dari dakwah pesantren sekaligus menjalankan fungsi nasyrul ilmi (menyebarkan ilmu agama). Hal ini penting karena dakwah melalui pengajian dapat memberikan pencerahan dalam kehidupan beragama. Masyarakat membutuhkan pencerahan keagamaan dalam rangka mewujudkan Islam yang ramah dan damai. Hal ini juga selaras dengan pesan Kementerian Agama RI agar dakwah di bulan Ramadhan disampaikan dengan sejuk dan penuh kedamaian,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Sururi mengajak masyarakat untuk memondokkan anak mereka ke pesantren.
“Hari ini, pesantren menjadi lembaga pendidikan yang mampu menjaga moral dan akhlak generasi bangsa. Banyak kasus di lembaga pendidikan formal yang dipengaruhi oleh pergaulan bebas dan media sosial, sehingga berdampak pada tindakan kurang baik," ungkapnya.
Ia juga menambakan bahwa pejabat Dinas Pendidikan Kabupaten Brebes dan polisi di Mapolsek setempat mengungkapkan keprihatinannya terhadap moralitas pelajar di lembaga formal.
"Oleh karena itu, saya mengajak para orang tua untuk memondokkan anaknya di pesantren, terutama yang berafiliasi dengan NU,” ungkapnya.
Menanggapi fenomena tawuran perang sarung di bulan Ramadhan, Sururi menyayangkan maraknya kejadian tersebut.
“Sarung yang seharusnya digunakan untuk shalat malah dijadikan senjata tawuran dengan diisi batu atau senjata tajam. Orang tua harus berperan aktif dalam mengawasi anak-anaknya, begitu juga dengan lingkungan masyarakat,” tegasnya.
Menurutnya, memondokkan anak di pesantren akan memberikan keamanan dalam ibadah, akhlak, dan pergaulan.
“Di pesantren, mereka shalat lima waktu, mengaji, serta mengikuti kegiatan bermanfaat lainnya di bawah pengawasan pengasuh dan pengurus. Oleh karena itu, jangan pernah ragu untuk memondokkan anak ke pesantren,” tandasnya.
Program Tarawih Keliling PAC HIMASAL Wanasari yang dilaksanakan di delapan masjid di Kecamatan Wanasari mendapat respons positif dari masyarakat. Kepala Desa Tanjungsari juga menyambut baik kegiatan ini sebagai ajang yang bermanfaat di bulan Ramadhan.
Dalam acara terakhir ini, hadir Rois Syuriah MWC NU Wanasari, KH Sobarudin, serta Wakil Rois Syuriah KH Makdori yang juga Penasehat PC HIMASAL Kabupaten Brebes. KH Makdori menyampaikan ceramah tentang hikmah Lailatul Qadar, sedangkan doa penutup dipimpin oleh KH Sobarudin.
Turut hadir KH Imron Rosyadi, pengurus Ranting NU Dukuh Sigedeg sekaligus Wakil Ketua PAC HIMASAL Wanasari, bersama jajaran badan otonom NU. Acara ini juga dihadiri oleh Kepala Desa Tanjungsari serta pengurus Masjid Jami Baiturrahman, Dukuh Sigedeg, Desa Tanjungsari, Kecamatan Wanasari.