Jakarta, NU Online
Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Ulil Abshar Abdalla (Gus Ulil) menyampaikan ucapan selamat atas Hari Lahir (Harlah) Ke-21 NU Online, media resmi Nahdlatul Ulama, yang jatuh pada 11 Juli 2024.
Gus Ulil juga menyampaikan sejumlah apresiasi atas capaian-capaian yang telah diraih NU Online. Salah satunya, ia mengapresiasi NU Online Super App, sebuah aplikasi keislaman dengan berbagai fitur yang memudahkan umat Islam menjalankan ibadah keseharian.
"Perkembangan penting lain ialah munculnya Super App bernama NU Online. Saat ini sudah 1,5 juta (2 juta, berdasarkan data perhitungan NU Online) orang yang mengunduh aplikasi ini, suatu prestasi yang sangat membanggakan untuk ukuran aplikasi keislaman. Warga NU atau muhibbin (pecinta) NU harus mengunduh aplikasi ini dan, lebih afdhal lagi, memberikan donasi bulanan," kata Gus Ulil melalui akun facebook pribadinya, dikutip NU Online, Jum'at (12/7/2024).
Gus Ulil mengatakan bahwa aplikasi NU Online Super App dapat mengakomodasi segala kebutuhan warga Muslim, baik NU atau non-NU. Ia menyebutkan beberapa fitur bermanfaat dalam hal panduan ibadah yang ada pada NU Online Super App. Di antaranya arah kiblat, teks khutbah, hukum fiqih untuk kebutuhan sehari-hari, dan kalkulator zakat.
"(Semua layanan keislaman) dipenuhi oleh super app yang keren sekali. Saya sungguh berdecak kagum dengan aplikasi ini, danplikasi ini dibuat oleh seorang santri. Opo ora keren," katanya.
"Selamat ulang tahun untuk NU Online. I love you full," sambungnya.
Gus Ulil mengatakan, NU Online dibangun dari semangat untuk memberikan suara pandangan keislaman Ahlussunnah wa Jamaah yang khas NU. NU Online juga telah tumbuh menjadi portal keislaman terbesar di Indonesia, mengungguli portal-portal sejenis yang pernah menjadi sumber keresahan di kalangan Nahdliyin.
"Kira-kira dua puluh tahunan yang lalu, di kalangan Nahdliyin kerap kita dengar, dalam obrolan-obrolan santai atau diskusi-diskusi terbatas, keluhan tentang dominasi konten-konten 'kelompok Islam yang itu' di dunia maya atau medsos," jelasnya.
"Jumlah mereka sedikit tetapi kehadiran virtual dan digital mereka amat terasa dan kuat. Ini situasi yang tidak bisa dibiarkan terus-menerus seperti itu. 'Something just to be done', harus ada yang dilakukan untuk mengubah keadaan ini," lanjutnya.
Selengkapnya klik di sini.