Nasional

Wamenhan Ajak JATMAN Jadi Mitra Strategis Bela Negara di Era Globalisasi

Senin, 7 Juli 2025 | 14:30 WIB

Wamenhan Ajak JATMAN Jadi Mitra Strategis Bela Negara di Era Globalisasi

Wakil Menteri Pertahanan Republik Indonesia Marsekal Madya TNI (Purn) Donny Ermawan mengajak Jam’iyyah Ahlith Thariqah al-Mu’tabarah an-Nahdliyyah (JATMAN) (Foto: Tim Multimedia An-Nawawi)

Purworejo, NU Online Jateng  

Wakil Menteri Pertahanan Republik Indonesia Marsekal Madya TNI (Purn) Donny Ermawan mengajak Jam’iyyah Ahlith Thariqah al-Mu’tabarah an-Nahdliyyah (JATMAN) untuk terus menjadi mitra strategis dalam memperkuat ketahanan nasional. Hal itu disampaikannya saat menghadiri pelantikan kepengurusan Idarah Aliyah JATMAN masa khidmah 2025–2030 di Pondok Pesantren An-Nawawi Berjan, Purworejo, Senin (7/7/2025).


Dalam sambutannya, Donny menyoroti dampak globalisasi yang telah menghapus batas-batas geografis dan memperkuat keterhubungan antarnegara. Menurutnya, perkembangan teknologi dan digitalisasi turut mempercepat penyebaran ideologi serta budaya lintas negara, yang tidak jarang berujung pada masuknya paham-paham radikal dan gaya hidup menyimpang ke Indonesia.


"Globalisasi mendorong integrasi dunia, tetapi juga membawa tantangan seperti penyebaran ideologi radikal dan kampanye LGBT yang bertentangan dengan nilai luhur Pancasila. Ini bisa menggerus ketahanan moral bangsa jika tidak ditangani dengan tepat," tegasnya.


Ia menambahkan bahwa kelompok radikal kerap memanfaatkan platform digital untuk melakukan propaganda dan rekrutmen secara terselubung, bahkan menyusup ke sektor pendidikan dan pemerintahan. Oleh karena itu, peran JATMAN sebagai organisasi keagamaan yang memiliki jaringan kuat dinilai strategis untuk ikut membendung pengaruh negatif tersebut.


Lebih jauh, Wamenhan menyebut konflik global seperti Rusia–Ukraina dan Iran–Israel memberi dampak signifikan bagi Indonesia, terutama di sektor energi dan pangan. 


"Meski jauh secara geografis, tetapi karena keterkaitan global, Indonesia ikut terdampak. Maka penting bagi kita menjaga stabilitas dalam negeri dan turut aktif mendukung perdamaian dunia," ucapnya.


Ia juga menegaskan bahwa pertahanan negara tidak hanya dibangun dengan kekuatan militer, melainkan harus ditopang oleh kekuatan spiritual dan budaya bangsa. Dalam konteks itu, pendekatan tasawuf yang moderat dan toleran menjadi penting sebagai jawaban atas kegelisahan global.


"Indonesia perlu memperkuat kolaborasi antara komponen bangsa. TNI sebagai bagian dari rakyat harus menyatu dengan kekuatan moral umat dan para ulama. Dalam hal ini, JATMAN memiliki posisi penting," ujar Donny.


Donny turut mengapresiasi peran aktif JATMAN dalam menjaga moralitas publik, memperkuat persatuan, dan mencerdaskan umat melalui dakwah yang damai. Ia juga menyampaikan beberapa program strategis pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo, antara lain pendirian Koperasi Merah Putih dan pembangunan Sekolah Rakyat sebagai wujud keadilan sosial di bidang ekonomi dan pendidikan.


Pemerintah juga, lanjutnya, sedang merekrut 30.000 sarjana penggerak pembangunan untuk mendukung program makanan bergizi gratis dan swasembada pangan. Ia berharap JATMAN turut mendukung melalui penyediaan lahan, distribusi makanan, serta fasilitas gizi di sekolah-sekolah.


Di akhir sambutannya, Donny mengumumkan pembentukan Dewan Pertahanan Nasional (DPN) melalui Perpres No. 102 Tahun 2025 yang diketuai Presiden dan Menhan sebagai ketua harian. Dirinya sebagai sekretaris DPN membuka ruang bagi JATMAN untuk menyampaikan masukan strategis melalui dewan tersebut.


"Dengan semangat kolaborasi, mari kita jaga dan perkuat ketahanan nasional demi masa depan Indonesia yang lebih kuat dan bermartabat," pungkasnya.