Generasi Milenial Wajib Tahu, Veve Zulfikar Bakal Cover Lagu Santri
Jumat, 6 November 2020 | 10:00 WIB
Kendal, NU Online Jateng
Artis yang digandrungi generasi milenial, Veve Zulfikar direncanakan bakal membuat cover lagu yang bertema tentang santri. Hal ini direncanakan salah satu putra pengasuh Pesantren Manba'ul Hikmah, Rifqil Muslim S sebagai bentuk apresiasi syair Krasan Mondok karya salah satu ustadz yang mengajar di pesantren Kendal Jawa Tengah tersebut.
"Kami merasa bangga dengan viralnya syair ini. Bahkan sudah viral di grup-grup WA sebelum resmi diunggah pada tanggal 29 Oktober kemarin," kata Rifqil Muslim kepada NU Online Jateng, Jumat (6/11).
Lebih lanjut Gus Rifqil, sapaan akrabnya menegaskan, pihaknya telah menghubungi artis yang kian populer setelah melantunkan shalawat Nahdlatul Ulama (NU). "Saya juga sudah berkomunikasi dengan Veve Zulfikar dan abahnya. Insyaallah syair Krasan Mondok akan mereka cover. Mohon doanya semoga bisa direalisasikan dan bermanfaat bagi semuanya," tuturnya.
Untuk diketahui, syair tersebut merupakan jawaban atas keresahan wali santri (orang tua santri) yang merasa khawatir tentang kondisi anaknya di pesantren. Sebagaimana diketahui, setiap orang pasti mendambakan anak yang shalih atau shalihah. Karena itu, banyak orang tua yang menaruh harapan kepada pesantren untuk mendidik buah hatinya.
Meski demikian, nampaknya melepas anak untuk nyantri di pesantren tidaklah mudah. Terbukti, banyak orang tua santri yang sering mengunjungi atau menelpon saat buah hatinya menimba ilmu agama di pesantren.
Menurut Ustadz Fan Naa Na Muhammad yang menciptakan syair tersebut, syair Krasan Mondok dibuat dengan dalam rangka menjelaskan kondisi santri selama di pesantren. "Sebenarnya syair itu saya buat karena saya pernah mendengar banyak sekali orang tua santri yang merasa khawatir terhadap kabar anaknya," jelasnya.
Ustadz Fan Naa Na Muhammad saat berlatih bersama santri Pesantren Manba'ul Hikmah Kendal, Jawa Tengah. (Foto: NU Online Jateng/Rifqil Muslim)
Ustadz Pesantren Manba'ul Hikmah ini mengatakan, syair tersebut diharapkan dapat membuat wali santri memahami keistimewaan dunia pesantren. "Saya ingin mewakili suara para santri yang ingin mengabarkan bahwa santri di pesantren itu baik-baik saja. Di pesantren santri diasuh oleh kiai, ustadz-ustadzah. Bahkan mereka merasa senang selama di pesantren," ungkap pria asli Kendal ini.
Menurutnya, pesantren tidak hanya memberikan ilmu agama, tapi juga mendidik santri belajar mandiri. Bahkan, para santri merasakan hal tidak bisa didapatkan di tempat lain, yakni berkah kiai. "Keberkahan itu tidak dapat diungkapkan dengan kata-kata, karena keberkahan itu sangat sulit untuk dijabarkan detailnya, sebab hanya bisa dirasakan oleh santri dan orang tuanya," tuturnya.
Oleh karena itu, alumnus Universitas Negeri Semarang (Unnes) ini berharap agar para orang tua santri tidak perlu merasa panik terhadap kondisi anak-anak mereka. "Harapannya adalah agar santri-santri serta wali santri tidak usah merasa panik karena selama di pesantren semuanya baik-baik saja," ucapnya.
Ada Dua Versi Bahasa
Gus Rifqil juga mengatakan bahwa syair yang awalnya hanya menggunakan Bahasa Jawa itu akhirnya ditambahkan versi Indonesia setelah mempertimbangkan agar lebih mudah dipahami oleh seluruh santri di Indonesia. Gubahan dari Bahasa Jawa ke Bahasa Indonesia ini dilakukan oleh Gus Rifqil.
"Agar syair ini juga lebih mudah dipahami oleh seluruh santri di nusantara, akhirnya ditambahkan versi Bahasa Indonesia yang diselipkan pada setiap bait syair yang berbahasa Jawa," ucapnya.
"Syair berbahasa Indonesia ini memang bukan terjemahan murni dari syair Krasan Mondok yang berbahasa Jawa, tetapi sudah disesuaikan dengan pertimbangan makna yang dimaksud, kesesuaian bunyi kata, serta aspek-aspek keindahan syair," pungkasnya.
Berikut ini isi syairnya
Syair Krasan Mondok
(Versi Jawa-Indonesia)
Ibu Bapak, kula matur
Kula krasan wonten pondok
Amargi ten pondok, Wonten Abah Kyai
Ingkang tulus ikhlas mengasuh kula
Amargi ten pondok
Ustadz lan usatdzah
tulus ikhlas ngajari marang kula
Ibu, Bapak kusampaikan
Saya sehat di pesantren
Karena disini, ada Abah Kyai
Tulus mengasuh jiwa raga santri
Karena disini, ustadz dan ustadzah
Tulus ikhlas membimbing para santri
Ibu Bapak, kula matur
Kula krasan wonten pondok
amargi ten pondok, kula kathah kanca
ndadosake kula kathah pengalaman
amargi ten pondok, kula kathah kanca
nambah sedulur saking ngendi papan
Ibu, bapak kusampaikan
Saya betah di pesantren
Karena disini, saya banyak teman
Sehingga saya banyak pengalaman
Karena disini, saya banyak teman
Yang memiliki rasa setia kawan
Ibu Bapak, kula matur
kula krasan wonten pondok
Amargi ten pondok, kula nggih sinau
maneka werni-werni macem ilmu
amargi ten pondok, dituturi tawadhu
sopan lan santun marang para guru
Ibu, Bapak, kusampaikan
Saya betah dipesantren
Karena disini, belajar mengaji
Serta berbagai macam jenis ilmu
Karena disini, belajar tawadhu
Sopan dan santun pada para guru
Ibu Bapak, kula matur
kula krasan wonten pondok
Ibu Bapak ampun, khawatir lan getun
ten mriki sae keadanipun
kula nyuwun mawon, donga restunipun
mugi saged manfaat ilmunipun
Ibu, Bapak, kusampaikan
Saya betah di pesantren
Saya mohon restu, juga mohon doa
Agar di pesantren selalu sehat
Saya minta selalu, doa juga restu
Semoga mendapat manfaatnya ilmu
Dengan santri sehat, Indonesia kuat
Doakan santri slalu bermanfaat
Penulis: Ahmad Hanan
Editor: Ahmad Rifqi Hidayat