Purworejo, NU Online Jateng
Memperingati Hari Lahir (Harlah) ke-92, Lembaga Pendidikan (LP) Ma'arif Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Purworejo menggelar doa bersama dan potong tumpeng di Kantor Sekretariat LP Ma'arif NU setempat dan disiarkan live di youtube Nahdliyyin TV pada Sabtu (18/9) malam.
Wakil Rais Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah KH Achmad Chalwani Nawawi menyampaikan, LP Ma'arif NU kalau mau dicintai oleh Allah SWT maka pertama pandai bersyukur, kedua pandai bersabar, ketiga pandai meminta maaf, dan keempat pandai mengasih maaf.
"Kesempatan Harlah ke-92 ini semoga LP Ma'arif NU di ridhoai oleh Allah SWT," tuturnya.
Dikatakan, dirinya dulu ketika di Lirboyo pernah diajari untuk menelaah yang akan diajarkan, kalau bahasa pesantren muthalaah. "Jangan sampai mengajak tidak muthalaah, yang jadi korban yaitu anak didik atau murid," Pesannya.
Ketua Pengurus Cabang (PC) LP Ma'arif NU Purworejo M Hamron Rosadi mengajak kepada para Kepala Sekolah di bawah LP Ma'arif NU Purworejo untuk bersama-sama di Harlah LP Ma'arif NU berkhidmah melalui pendidikan ma'arif yang inovatif dan reponsif di era digital.
"Pendidikan di bawah LP Ma'arif NU Purworejo mulai dari madrasah dan sekolah RA, MI, MTs, MA dan yang lainnya, mari kita tingkatkan untuk mendidik anak-anak yang berakhlakul karimah dan berbudi pekerti yang baik," ucapnya.
Dikatakan, anak-anak di bawah LP Ma'arif NU diharapkan di masa depan nantinya untuk bisa menjadi pemimpin negara yang kita cintai yaitu NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Ketua PCNU Purworejo KH Farid Solihin menyampaikan, Harlah ke-92 LP Ma'arif NU semoga semuanya dimudahkan dan diberkahi oleh Allah SWT. Tantangan di bawah LP Ma'arif NU harus diperhatikan, LP Ma'arif NU untuk membangun karakter kebangsaan yang kuat.
"Sebab karakter kebangsaan ini sudah diperjuangkan oleh ulama-ulama NU dengan Nahdlatul Wathan," bebernya.
Dikatakan, keduanya adalah kebangkitan untuk berfikir atau Nahdlatul Afkar yang dilakukan oleh LP Ma'arif NU dalam rangka kemajuan pemikiran. Maka itu semua ada karakter keagamaan yang kuat.
"Kalau karakter keagamaan sudah kuat, Insyaallah nantinya pendidikan lainya juga akan berkesinambungan, itulah menjadi benteng utama. Khususnya agar lestari ditanamkan ke anak-anak kita," pungkasnya.
Pewarta: Achmad Rohadi
Editor: M Ngisom Al-Barony
