Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra

Taushiyah

Ketupat dan Lepet Perekat untuk Saling Berkasih Sayang

Foto: Ilustrasi (nu online)

Mungkin dianggapnya sebagai sesuatu yang aneh ketika orang-orang saling berbagi kudapan (makanan bukan makanan pokok) berupa ketupat lengkap dengan sayur dan lauknya serta beberapa biji lepet sebagi sampiran pelengkap. 


Mengapa dianggap aneh?, karena begitu yang satunya memberi kepada yang lain, maka yang lainnya pun bersegera membalas dengan rampatan ketupat dan lepet bikinannya.


Baca Juga:
Indahnya Tradisi Saling Berbagi Ketupat


Betapa indahnya tradisi saling berbagi ketupat dan lepet di antara sesama muslim meski hanya terjadi setahun sekali, yaitu pada hari raya idul fitri hingga satu minggu setelahnya yang merupakan penanda berakhirnya lebaran. 


Saling berbagi hadiah adalah sebuah ajaran agar manusia berkasih sayang dan terjauhkan dari kebencian. Hadits nabi dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
 

تَصَافَحُوْا يَذْهَبُ الغِلُّ ، وتَهَادَوْا تَحَابُّوا ، وَتَذْهَبُ الشَحْنَاءُ


Artinya :
“Saling bersalamanlah (berjabat tanganlah) kalian, maka akan hilanglah kedengkian (dendam). Saling memberi hadiahlah kalian, maka kalian akan saling mencintai dan akan hilang kebencian.” (HR Malik)


Penulis: HA Niam Syukri Masruri
 

Ahmad Niam Syukri
Editor: M Ngisom Al-Barony

Artikel Terkait