Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra

Taushiyah

Bershalawat di Bulan Sya'ban

Foto: Ilustrasi

Bershalawat dan bersalam untuk junjungan Nabi Besar Muhammad saw merupakan salah satu bentuk ungkapan rasa terima kasih kepadanya yang telah menunjukkan jalan lurus dan yang telah mengeluarkan dari kegelapan menuju ke alam terang benderang.


Baca Juga:
Cibiran untuk Pendatang Baru di Neraka

   
Mengapa bershalawat di Bulan Sya'ban?. Dengan tidak menafikan shalawat di luar Bulan Sya'ban, kebanyakan para ulama menganjurkan agar orang Islam memperbanyak bacaan shalawat untuk Rasulullah saw di Bulan Sya'ban dengan alasan menilik sejarah turunnya ayat tentang perintah bershalawat ada (turun) di Bulan Sya'ban.  

   
Allah dan para malaikat bershalawat untuk Rasulullah saw. Wahai orang-orang yang beriman! bershalawatlah untuknya, begitulah firman Allah dan Al-Qur'an Surat Al-Ahzab 56:


اِنَّ اللّٰهَ وَمَلٰٓٮِٕكَتَهٗ يُصَلُّوۡنَ عَلَى النَّبِىِّ ؕ يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا صَلُّوۡا عَلَيۡهِ وَسَلِّمُوۡا تَسۡلِيۡمًا‏


Artinya:
Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bersalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman! Bersalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya. (QS Al-Ahzab : 56)


Penulis: H Ahmad Niam Syukri Masruri

Ahmad Niam Syukri
Editor: M Ngisom Al-Barony

Artikel Terkait