Regional

Panen Padi Organik PCNU Batang Buktikan Pertanian Sehat Bisa Dilakukan

Senin, 28 April 2025 | 10:00 WIB

Panen Padi Organik PCNU Batang Buktikan Pertanian Sehat Bisa Dilakukan

Panen padi organik yang dilakukan Kadang Tani Sarwo Tulus di bawah naungan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Batang, Jawa Tengah, pada Sabtu (26/4/2025).

Batang, NU Online Jateng

Panen padi organik yang dilakukan Kadang Tani Sarwo Tulus di bawah naungan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Batang, Jawa Tengah, pada Sabtu (26/4/2025), menjadi bukti nyata bahwa pertanian sehat dan bebas bahan kimia bisa diterapkan.


Panen dilaksanakan di lahan seluas 1.000 meter persegi milik Syarifah, berlokasi di Dukuh Ponoragan, Desa Tanjungsari. Lahan tersebut dikelola oleh Zahid Luthfi, yang juga merupakan Ketua Kadang Tani Sarwo Tulus PCNU Batang. Adapun varietas padi yang ditanam adalah Membramo.


"Syukur alhamdulillah bisa melaksanakan panen padi organik dengan hasil panen 550 kg gabah. Harapannya hasil panen padi organik dapat menginspirasi para petani lain untuk menggunakan pupuk organik," ujar Zahid kepada NU Online Jateng.


Zahid menambahkan, meskipun menggunakan pupuk organik, para petani tetap memiliki peluang besar untuk melakukan panen sebanyak tiga kali dalam setahun. Hal ini menunjukkan bahwa pertanian organik bukan hanya ramah lingkungan, tetapi juga mampu menjaga produktivitas pertanian secara berkelanjutan.


Sementara itu, Wakil Ketua Tanfidziyah PCNU Batang, Turjangun, memberikan apresiasi atas upaya Zahid dan kelompok tani dalam mengembangkan pertanian organik di Batang.


"Banyak-banyak berterima kasih kepada Ketua Kadang Tani Sarwo Tulus PCNU Batang yang sudah memulai pertanian organik di Kabupaten Batang. Semoga di seluruh MWCNU se-Kabupaten Batang, harapannya di setiap ranting berdiri Kadang Tani Sarwo Tulus. Yakni mengurangi pupuk non-organik menjadi pupuk organik untuk memperbaiki Ibu Pertiwi agar sehat kembali seperti dahulu," ujarnya.


Menurutnya, upaya ini penting untuk mengurangi penggunaan pupuk non-organik dan beralih ke pupuk organik guna memulihkan kembali kesehatan tanah. 


"Seperti misi NU merawat jagad, membangun peradaban, itu satu-satunya ya bertani organik untuk memulihkan tanah dan memperbaiki fungsi-fungsi tanah," terangnya.


Ia menegaskan bahwa ketahanan pangan sejati tidak hanya soal jumlah, melainkan juga menyangkut kesehatan seluruh rantai produksi.


"Bicara ketahanan pangan itu ya sehat tanahnya, sehat tanamannya, sehat hasilnya, sehat pengelolanya, sehat petaninya, dan dibeli oleh masyarakat. Yang beli juga tambah sehat karena tanamannya sehat. Fungsi tanah bumi pertiwi agar kembali lagi," tegasnya.

Muhammad Asrofi