Wonosobo, NU Online Jateng
Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah (Jateng) HM Muzamil menyampaikan, mempelajari kitab suci Al-Qur'an adalah fardhu ain bagi setiap orang mukminin, mukminat, muslimin, dan muslimat.
"Karena Al-Qur'an adalah Kalamullah, wahyu dari Allah Taala yang disampaikan melalui Malaikat Jibril alaihi salam kepada Nabi Muhammad SAW dengan berbahasa Arab. Dan siapapun orang mukmin yang membacanya atau mendengarkannya merupakan ibadah," ujarnya.
Hal itu dia sampaikan dalam acara Haflah khatmil Qur'an dan Haul massal di Pesantren Darul Ishlah Kretek, Wonosobo, Kamis (8/4).
Lebih lanjut ia menjelaskan, mempelajari kitab suci Al-Qur'an wajib dilakukan bersama para kiai atau ulama. "Sebab para ulama adalah pewaris para nabi. Dan ulama lah yang paling takut kepada Allah Ta'ala," jelasnya.
Karena itu lanjutnya, dirinya merasa bersyukur masih banyak ahli Al-Qur'an atau ahli dzikir yang mau mengajarkan kepada para santri atau jamaahnya. "Hal ini wajib kita syukuri bersama dengan meningkatkan rasa takwa kepada Allah Ta'ala," terangnya.
Dia menyebutkan, para ahli Al-Qur'an, ahli dzikir, ahli tafsir, ahli Hadits, ahli fiqih, dan ahli thariqah pada dasarnya adalah golongan ahlussunnah wal jamaah atau biasa disebut dengan orang-orang yang ikut atau itba' kepada Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya.
"Karena itu dengan ikut kepada para ulama tersebut hakekatnya adalah mengikuti Rasulullah Muhammad SAW," ungkapnya.
Menurutnya, sangat beruntung bagi orang-orang yang dengan sukarela dan istiqamah mengikuti perjuangan para alim ulama dalam menyampaikan ilmu, kebaikan, dan kebahagiaan yang telah dianugerahkan Allah Taala kepada segenap umat.
"Mereka itulah orang-orang yang beriman dan karena keimanannya itu, mereka tidak merasa khawatir terhadap apapun, karena kehidupannya dijamin oleh Allah Ta'ala," beber mantan Ketua Korcab PMII Jawa Tengah itu.
Muzamil menekankan pentingnya bagi para santri untuk selalu patuh dan berkhidmat kepada para ulama. "Taat kepada guru atau kiai akan menjadi sebab terbukanya hati untuk menerima ilmu yang bermanfaat," pungkasnya.
Acara yang berlangsung dengan protokol kesehatan tersebut dihadiri orang tua wali santri, Ketua PCNU Kabupaten Wonosobo KH Arifin Shidiq Al-Hafidz, jajaran Pemerintah Daerah, Kemenag Wonosobo, dan pengurus MWCNU Kecamatan Kretek, Wonosobo.
Kontributor: Atsnal Lathif
Editor: M Ngisom Al-Barony