NU Care-LAZISNU Tegal Santuni 170 Anak Yatim Piatu, Komitmen Kepedulian Terus Dikuatkan
Rabu, 16 Juli 2025 | 06:00 WIB
Tegal, NU Online Jateng
Memaknai bulan Muharram sebagai bulan kepedulian terhadap anak yatim, NU Care-LAZISNU Kabupaten Tegal menggelar kegiatan santunan untuk 170 anak yatim piatu. Kegiatan ini berlangsung di Klinik Pratama NU Jatinegara dan dihadiri oleh Bupati Tegal H Ishak Maulana Rahman, jajaran PCNU, MWCNU Jatinegara, serta para pengurus ranting dan UPZISNU se-Kecamatan Jatinegara.
Bupati Tegal mengapresiasi langkah NU Care-LAZISNU yang terus menunjukkan kepedulian terhadap masa depan anak-anak yatim.
“Muharram adalah bulannya anak yatim. Bantuan ini bukan sekadar materi, tapi juga bentuk cinta dan kasih sayang,” ungkapnya. Ia berharap program semacam ini bisa terus berlanjut dan menjangkau lebih luas.
Ketua NU Care-LAZISNU Kabupaten Tegal, H Maskun, menjelaskan bahwa santunan ini merupakan program rutin setiap Ramadan dan Muharram.
“Kali ini kami fokus di wilayah selatan, dan Jatinegara dipilih karena kinerja koin NU terbaik. Setiap ranting mengirim 10 anak yatim, total 170 anak disantuni,” terangnya dalam keterangannya. Rabu (16/7/2025).
Ia juga menegaskan bahwa program koin NU telah banyak memberi manfaat sosial seperti bantuan kesehatan, korban kebakaran, hingga penggalangan dana untuk Palestina.
Ketua MWCNU Jatinegara, H Muhammad Romdon, menambahkan bahwa koin NU telah membantu pendidikan anak yatim di desa, membiayai listrik masjid, hingga layanan pengobatan.
Ia menyebut Klinik Pratama NU dan mobil operasional yang digunakan merupakan hasil sinergi program infaq umat.
“Ini bukan sekadar sedekah, tapi jihad sosial. Jangan pernah bosan berbagi,” pesannya.
Acara yang digelar pada Jumat (11/7) ini juga dimanfaatkan untuk menyosialisasikan pentingnya transparansi dan kontribusi antar ranting melalui setoran koin 15% untuk membiayai program di tingkat kabupaten.
NU Care-LAZISNU Kabupaten Tegal terus membuktikan peran strategisnya sebagai penggerak kesejahteraan dan kemanusiaan, tidak hanya di bidang keagamaan, tetapi juga sosial secara nyata.