Kebumen, NU Online Jateng
Masa pandemi Covid-19 yang berakibat diberlakukannya PPKM darurat Jawa-Bali berujung berhentinya segala aktivitas organisasi. Namun tidak demikian dengan Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdhatul Ulama (IPPNU) Ranting Desa Jintung, Kecamatan Ayah, Kabupaten Kebumen.

 

Mereka memanfaatkan waktu luangnya dengan menggelar latihan bersama dalam rangka mengembangkan seni budaya Jawa yaitu gamelan atau biasa disebut Gendingan Jawa pada Selasa (6/7).

 

Ketua Pimpinan Ranting IPNU Jintung Mathori Abdul Choir mengatakan, belajar di IPNU-IPPNU itu bukan hanya melalui ngaji kitab atau berkegiatan saja, namun mempelajari seni peninggalan sejarah nenek moyang itu juga sangat penting.

 

"Karena kalau bukan kita sebagai generasi muda siapa lagi yang mau meneruskan perjuangan dan peninggalan budaya nenek moyang kita," ujarnya.

 

Dikatakan, mereka sangat bersemangat dalam  menghidupkan peninggalan sejarah nenek moyangnya. Mereka mengisi waktu luang di masa pandemi Covid-19 dengan berlatih seni gamelan Jawa.

Pemilik sanggar yaitu Mbah Giman mengatakan, dirinya sangat bangga terhadap anak-anak muda IPNU-IPPNU Ranting Jintung yang mau belajar seni peninggalan nenek moyang.

 

"Sudah jarang sekali anak muda saat ini yang mau bergelut di bidang seni seperti gamelan ini. Mereka lebih berkutat dengan gadget dan kemajuan teknologi," ucapnya.

 

Mbah Giman adalah salah satu sastrawan di desa pendiri sanggar Mpu Bonang yang selama ini dipakai oleh anak-anak untuk latihan. Kegiatan itu sekarang menjadi rutinan penting untuk mengisi luang waktu para pelajar di masa pandemi seperti saat ini.

 

Pengirim: Ahmad Safrudin
Editor: M Ngisom Al-Barony