Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra

Taushiyah

Ta'dzim kepada Guru Salah Satu Prasarat Keberkahan Ilmu

Foto: Ilustrasi (nu online)

Sore itu, tepatnya setelah shalat asar, tampak puluhan santri berjalan menuju ke rumah kiai untuk ngaji sorogan (ngaji dengan cara setor bacaan kitab).


Begitu mereka memasuki ruangan yang biasa digunakan untuk mengaji, mereka saling bergantian berjalan jongkok menghadap kiai lalu salaman dengan membolak-balikan tangannya untuk dicium sebagai penghormatan.


Baca Juga:
Para Pencari Ilmu akan Dimudahkan Jalan Menuju Surga

   
Salaman dengan mencium tangan kiai bukanlah pengultusan, akan tetapi perwujudan dari sebuah penghormatan (ta'dzim). Mengapa itu dilakukan?, karena di antara prasyarat berkah dan manfaatnya ilmu yang didapat dari seorang kiai / guru adalah ikhlasnya seorang kiai / guru dalam mengajarkan ilmunya dan ta'dzimnya seorang santri / murid kepada kiai / guru yang mengajarkan ilmunya.

   
Ta'dzim atau menghormat kiai / guru yang mengajarkan ilmunya adalah sikap dan tindakan yang diajarkan oleh Rasulullah saw.


Hadits nabi:


تَعَلَّمُوْا وَعَلِّمُوْا وَتَوَاضَعُوْا لِمُعَلِّمِيْكُمْ  


Artinya:   
Belajarlah kamu semua, dan mengajarlah kamu semua, dan hormatilah guru-gurumu. (HR Tabrani)


Penulis: H Ahmad Niam Syukri Masruri

Ahmad Niam Syukri
Editor: M Ngisom Al-Barony

Artikel Terkait