Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra

Taushiyah

Setiap Tamu Datang Bawa Rejekinya Sendiri

Foto: Ilustrasi (islami.co)

Terkadang ada orang yang enggan menjamu tamunya karena dianggapnya merepotkan atau akan menambah beban pengeluaran (biaya), padahal tidak demikian sejatinya.


Setiap tamu yang datang sejatinya ia telah membawa rezekinya sendiri dan tidak akan sedikitpun mengurangi rezeki orang yang dikunjungi, sedangkan apabila orang yang dikunjungi itu mengeluarkan biaya untuk jamuan, itulah rezeki si tamu yang dititipkan kepadanya. 


Kalau seseorang datang bertamu lalu dijamu dengan jamuan yang mewah, itulah rezeki yang ia bawa. Begitu juga sebaliknya, kalau seseorang datang bertamu lalu dijamu dengan jamuan seadanya itulah rezeki yang ia bawa.


Hadits nabi:
 

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: إِذَا دَخَلَ الضَّيْفُ عَلَى الْقَوْمِ دَخَلَ بِرِزْقِهِ وَإِذَا خَرَجَ خَرَجَ بِمَغْفِرَتِهِمْ- الديلمي


Artinya :
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: Jika tamu mengunjungi sebuah kaum, maka ia datang dengan disertai rizkinya sendiri. Dan jika ia keluar, maka keluar dengan disertai dengan pengampunan terhadap mereka (kaum). (HR Ad-Dailami)



KH Ahmad Niam Syukri Masruri, Ketua Lembaga Kajian Informasi dan Dakwah (Elkid), Ketua PW GP Ansor Jateng tahun 1995, dan Sekretaris RMINU Jateng 

Ahmad Niam Syukri
Editor: M Ngisom Al-Barony

Artikel Terkait