Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra

Taushiyah

Keburukan Orang Lain Jangan Terucap oleh Mulutmu

Foto: Ilustrasi (nu online)

Terkadang ada orang yang telinganya tipis dan mulutnya ceriwis, maksudnya ketika telinganya mendengar kabar nyinyir tentang keadaan seseorang secepat kilat mulutnya nerocos menceritakan ulang apa yang ia dengar dengan bumbu-bumbu  (narasi) yang berlebihan.

   
Ketika engkau mendengar berita tentang keburukan orang lain, cukuplah berita itu sampai ke telingamu dan jangan sampai terucap oleh mulutmu, apalagi tersebarkan oleh lincahnya jemarimu melalui tombol keyboard Handphone (HP) yang kemudian diupload (diunggah) di media sosial.


Baca Juga:
Allah Menyertakan Ampunan Ketika Musibah Datang

   
Menyebarkan berita tentang keburukan orang lain yang belum tentu jelas kebenarannya merupakan tindakan yang tidak elok. Seharusnya bagi yang mendapatkan berita tentang keburukan orang lain hendaknya terlebih dahulu melakukan tabayun, karena bisa jadi berita yang sampai kepadamu itu sebuah fitnah atau berita hoaks yang sengaja disebarkan.

    
Allah berfirman dalam Al-Qur'an Surat Al-Hujurat Ayat 6:


يٰۤاَيُّهَا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡۤا اِنۡ جَآءَكُمۡ فَاسِقٌ ۢ بِنَبَاٍ فَتَبَيَّنُوۡۤا اَنۡ تُصِيۡبُوۡا قَوۡمًا ۢ بِجَهَالَةٍ فَتُصۡبِحُوۡا عَلٰى مَا فَعَلۡتُمۡ نٰدِمِيۡنَ


Artinya:
Wahai orang-orang yang beriman! Jika seseorang yang fasik datang kepadamu membawa suatu berita, maka telitilah kebenarannya, agar kamu tidak mencelakakan suatu kaum karena kebodohan (kecerobohan), yang akhirnya kamu menyesali perbuatanmu itu. (QS Al-Hujurat : 6)


Penulis: H Ahmad Niam Syukri Masruri

Ahmad Niam Syukri
Editor: M Ngisom Al-Barony

Artikel Terkait