Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra

Taushiyah

Hidup untuk Makan atau Makan untuk Hidup?

Foto: Ilustrasi (nu online)

Ada orang-orang yang sengaja menjadikan hidupnya untuk makan. Ia sengaja menghabiskan waktunya untuk mengumpulkan bunga-bunga dunia lalu dinikmati di dunia tanpa berpikir untuk memetiknya di akhirat. 


Padahal orang-orang bijak tidak menjadikannya hidup untuk makan, tetapi menjadikan makan untuk hidup, hidup untuk beribadah dan beribadah untuk meraih ridla-Nya.


Baca Juga:
Ketika Al-Qamah Mentingkan Istrinya daripada Ibunya


Orang-orang yang hanya memikirkan kehidupan dunia, atau istilah kerennya hidup berfoya-foya dan makan sepuasnya, merekalah orang-orang yang kelak akan dibangkitkan dalam keadaan kelaparan yang berkepanjangan.


Hadits nabi diriwayatkan dari Salman RA, Rasul shallallahu alaihi wasallam bersabda:
 

إِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ شِبَعًا فِي الدُّنْيَا أَطْوَلُهُمْ جُوعًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ


Artinya:
Orang yang paling sering merasakan kenyang di dunia, kelak ia menjadi orang yang paling lama merasakan kelaparan di hari kiamat. (HR Ibnu Majah)


Penulis: H Ahmad Niam Syukri Masruri

Ahmad Niam Syukri
Editor: M Ngisom Al-Barony

Artikel Terkait