Kudus, NU Online Jateng
Pesantren Duta Aswaja Kudus
menggelar acara Haflah Akhirussanah dan Halal bi Halal 1442 H di halaman Pesantren
Duta Aswaja Kudus, Ahad (30/5) dan merupakan wisuda bagi santri kelas akhir,
yakni kelas dua belas dan sembilan.
Acara yang digelar secara terbatas
ini dihadiri oleh pengasuh pesantren, KH M Tho'at dan Bu Nyai, seluruh dewan
pengajar dan murobby pesantren, juga dihadiri oleh KH Ahmad Arwan dan KH Ahmad Fauzan.
Dalam kesempatan itu, Kiai Tho'at
berpesan kepada para santri untuk tetap menjaga akhlak dan jangan patah
semangat dalam belajar meskipun telah boyong dari pesantren.
"Para santri yang diwisuda
hari ini, setelah keluar dari sini harus tetap menjaga akhlak di manapun
berada,” pesannya.
"Jangan puas dengan apa yang sudah
didapat sekarang. Harus terus belajar dan mencari ilmu
sebanyak-banyaknya," tambahnya.
Kiai Tho'at juga berharap agar amaliah-amaliah
yang telah dirutinkan selama di pesantren, diharapkan terus dilanggengkan kelak
dan harus tetap menjaga identitas santri di mana pun.
"Amaliah-amaliah yang sudah
menjadi rutinan di pesantren harus tetap diamalkan. Kalian kelak pasti akan ada
yang jadi guru, kiai, politisi, tentara, dan lain sebagainya," harap Wakil Ketua
Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Bae, Kabupaten Kudus, Jateng
ini.
"Apapun pun kelak menjadi apa,
jangan lupakan identitas kesantrian," lanjutnya.
Kiai Tho'at juga meminta santri
untuk tetap menjaga hubungan baik dengan pengasuh, guru, dan pesantren.
"Setelah kalian keluar dari
sini, kalian harus tetap menjaga hubungan baik dengan pengasuh, guru, dan pesantren.
Jika tidak bisa secara langsung minimal melalui doa," pesannya.
Dalam kesempatan yang sama, KH
Ahmad Arwan dalam mauidzohnya menyampaikan bahwa santri yang beruntung adalah
santri yang memiliki ilmu dan harta.
"Santri yang beruntung itu
yang memiliki ilmu dan harta. Jika bisa mendapat keduanya, maka sungguh sangat
beruntung," jelasnya.
Kiai Arwan mengingatkan untuk
selalu beramal shalih dengan caranya masing-masing.
"Kita harus tetap beramal. Jika punya ilmu, maka beramal dengan ilmu. Jika punya harta, maka beramal dengan hartanya," ungkapnya.
Di akhir, Kiai Ahmad Arwan juga berpesan kepada para santri agar tetap menghormati orang tua dan jangan sampai meremehkan keduanya.
"Walau kalian sudah hafal Al-Qur'an, jangan pernah meremehkan orang tua. Harus tetap menghormati keduanya. Kalian bisa hafal itu karena orang tua," tutupnya.
Kontributor: M Alvin Jauhari
Editor: Ahmad Hanan