SMAN 1 Ketangguhan Brebes Belajar Kitab Kuning di Pesantren Ramadan
Kamis, 13 Maret 2025 | 16:23 WIB
Brebes, NU Online Jateng –
SMAN 1 Ketanggungan menggelar Pesantren Ramadhan selama delapan hari, mulai Senin, 10 Maret 2025. Kegiatan yang diikuti oleh seluruh siswa kelas X dan XI ini berlangsung di dua ruang kelas besar yang dipisahkan untuk peserta putra dan putri.
Acara dibuka secara resmi oleh Kepala SMAN 1 Ketanggungan, Hj. Indon Roidah. Usai pembukaan, para peserta melaksanakan tadarus Al-Qur'an secara bersama-sama dengan membaca surat-surat dalam Juz Amma. Kegiatan ini menjadi rutinitas setiap pagi sebelum dimulainya kajian kitab kuning.
Pesantren Ramadhan ini menghadirkan Akhmad Sururi, alumni Pondok Pesantren Lirboyo angkatan 2000, selaku inisiator. Dalam sambutannya, ia menyapa para peserta dengan penuh keakraban dan memotivasi mereka untuk memanfaatkan kesempatan belajar ini sebaik mungkin.
"Hari ini saya merasa berbahagia karena dapat bertemu dengan orang-orang terpilih yang mendapatkan kesempatan belajar ilmu agama di bulan yang penuh berkah ini. Kalian telah dipilih oleh Allah untuk menjadi orang baik, di tempat yang baik, pada waktu yang baik. Tidak semua siswa di sekolah formal memiliki kesempatan seperti ini, apalagi dibimbing langsung oleh alumni Pesantren Lirboyo. Oleh karena itu, mari kita syukuri bersama," ujar Akhmad Sururi di hadapan peserta.
Sebagai alumni Pondok Pesantren Lirboyo angkatan 2000 sekaligus Ketua DPC FKDT Kabupaten Brebes, Sururi menegaskan pentingnya menyeimbangkan ilmu agama dan ilmu pengetahuan umum dalam kehidupan sehari-hari. Menurutnya, kedua bidang ilmu ini saling melengkapi dan menjadi panduan bagi manusia untuk menjalani kehidupan yang benar.
"Ilmu agama membimbing kita di jalan yang lurus, sementara ilmu pengetahuan membantu kita memahami dunia secara lebih luas. Oleh karena itu, belajar dan membaca harus menjadi bagian dari rutinitas sehari-hari sebagai seorang pelajar. Bahkan, ayat pertama yang diturunkan dalam Al-Qur'an adalah 'Iqra’' yang berarti 'bacalah.' Ini menegaskan bahwa menuntut ilmu adalah kewajiban kita semua," jelasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Akhmad Sururi juga memperkenalkan konsep pembelajaran selama Pesantren Ramadhan yang mengadopsi metode pengajaran di pesantren tradisional. Selama delapan hari, para siswa akan mempelajari tiga kitab kuning klasik, yaitu: Aqidatul Awam, Safinatun Najah dan Akhlakul Banin.
"Mulai hari ini, kalian akan menjadi 'santri' selama delapan hari dengan bimbingan langsung dari alumni Pesantren Lirboyo. Kita akan belajar ilmu tauhid melalui kitab Aqidatul Awam, fiqih dengan kitab Safinah, dan akhlak dari kitab Akhlakul Banin. Metode ini mengikuti tradisi pesantren dengan sanad keilmuan yang bersambung (muttasil) hingga ulama terdahulu," jelasnya.
Akhmad Sururi juga mengapresiasi semangat para siswa yang membaca Al-Qur'an secara bersama (tadarus) dengan tartil. Menurutnya, bacaan Al-Qur'an memiliki kekuatan spiritual yang mampu membawa perubahan positif dalam diri seseorang.
"Tadarusan yang barusan saya dengarkan memiliki energi positif yang luar biasa. Setiap lafadz dan ayat yang dibaca mengandung makna mendalam dan pahala besar. Bahkan, banyak orang yang mendapat hidayah setelah mendengarkan bacaan Al-Qur'an. Sahabat Umar bin Khattab, misalnya, memeluk Islam karena tersentuh oleh lantunan ayat-ayat suci. Bahkan, ada seorang sastrawan non-Muslim yang akhirnya masuk Islam setelah mendengar tadarusan di masjid saat bulan Ramadhan," ungkapnya penuh semangat.
Sururi mengajak seluruh peserta untuk memanfaatkan Pesantren Ramadhan sebagai momentum memperbaiki diri dan memperkuat spiritualitas. Ia berharap, ilmu yang diperoleh selama kegiatan ini tidak hanya bermanfaat di dunia, tetapi juga menjadi bekal di akhirat.
"Jadikan delapan hari ini sebagai pengalaman berharga untuk memperkuat iman dan ilmu. Semoga setelah kegiatan ini, kalian tidak hanya menjadi siswa yang cerdas, tetapi juga memiliki akhlak yang mulia," pungkasnya.
Kegiatan Pesantren Ramadan di SMAN 1 Ketangguhan ini juga melibatkan alumni pesantren putri Lirboyo yang berdomisili di wilayah Ketangguhan yakni Alfi Syahrini dan didapuk menjadi koordinator kegiatan.
Terpopuler
1
Masjid di Jalur Mudik Diminta Buka 24 Jam, Dukung Pemudik dan Program Khataman Al-Qur’an Nasional
2
Baju Lebaran: Anjuran atau Hanya Tradisi?
3
LFNU Kabupaten Tegal Bersama Santri Verifikasi 19 Titik Arah Kiblat
4
Gus Nasrul: Banyak Penceramah Agama yang Justru Wajib Diceramahi
5
Pemprov Jateng Gandeng 44 Perguruan Tinggi Percepat Capaian Program Pembangunan
6
Pesan Gus Adib Lirboyo untuk Santri Safari Ramadan: Utamakan Akhlakul Karimah
Terkini
Lihat Semua