Gus Miftah Bantu Guru Madin Demak yang Didenda, Serahkan Rp25 Juta, Motor Baru, dan Umrah
Sabtu, 19 Juli 2025 | 17:41 WIB

Gus Miftah, bersama sang istri, menyambangi langsung kediaman Ahmad Zuhdi di Desa Cangkring, Karanganyar, Demak, Sabtu (19/7/2025). ( Foto: NUO Jateng/ Samsul)
Demak, NU Online Jateng
Kisah Ahmad Zuhdi, seorang guru Madrasah Diniyah (madin) di Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, yang dikenai denda Rp25 juta oleh orang tua murid, terus menyita perhatian publik. Peristiwa ini bahkan telah sampai ke lingkungan Istana Kepresidenan, menyusul viralnya video insiden tersebut di media sosial.
Pendakwah nasional, Miftah Maulana Habiburrahman atau yang akrab disapa Gus Miftah, bersama sang istri, menyambangi langsung kediaman Ahmad Zuhdi di Desa Cangkring, Karanganyar, Demak, Sabtu (19/7/2025), sebagai bentuk dukungan terhadap dugaan kriminalisasi yang dialaminya.
Dalam kunjungan tersebut, Gus Miftah mengungkapkan bahwa sebelum bertolak ke rumah Guru Zuhdi, dirinya lebih dahulu berkomunikasi dengan Sekretaris Kabinet Letkol Teddy Indra Wijaya.
“Beliau bilang ‘nggih segera diselesaikan’. Ini menunjukkan bahwa Presiden kita sangat fokus terhadap masalah-masalah sosial yang ada di masyarakat. Meski ini inisiatif pribadi, tapi saya ijin terlebih dahulu,” ujar Gus Miftah.
Gus Miftah mengaku sangat prihatin atas kejadian yang menimpa guru madin tersebut. Ia bahkan menitikkan air mata karena merasa memiliki ikatan emosional sebagai anak dari guru madin dan pernah mengajar di madrasah.
“Bapak saya dulu juga guru madin, saya pun pernah mengajar madin. Saya sangat merasakan ini,” ucapnya haru.
“Gaji guru ngaji tak sebanding dengan pengabdian mereka. Namun mereka justru dianggap remeh dan tidak dihargai, padahal mereka adalah sosok yang sangat mulia,” lanjutnya.
Sebagai bentuk kepedulian, Gus Miftah memberikan bantuan berupa uang tunai sebesar Rp25 juta, satu unit sepeda motor Honda Beat baru, serta memberangkatkan umrah Ahmad Zuhdi beserta istrinya.
“Ini bentuk cinta saya kepada Pak Zuhdi. Saya terenyuh saat mendengar beliau harus mengajar dengan sarana seadanya. Karena itu saya langsung beli motor untuk beliau. Meski denda yang diminta hanya Rp12,5 juta, saya tetap beri Rp25 juta seperti niat awal saya. Insyaallah, dalam waktu dekat kita berangkatkan beliau umrah,” tegasnya.
Bantuan tersebut diserahkan langsung di hadapan warga. Ahmad Zuhdi pun menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas kepedulian yang mengalir dari berbagai pihak.
“Alhamdulillah, saya sangat bersyukur dan berterima kasih atas semangat dan kepedulian ini. Saya hanya bisa bersyukur,” ungkapnya dengan mata berkaca-kaca.